Skip to main content

Tentang dasar berganda kapal (double bottom)

PENGERTIAN DASAR BERGANDA

jika kita mengacu pada kontruksi kapal, maka tidak akan jauh kita bisa mendefinikan bahwa dasar berganda adalah serangkaian bahan yang ditrakit untuk melindungi kapal dari kebocoran dan hal lainnya, secara istilah gampangnya adalah sebagai lapis cadangan bila plat yang paling luar telah bocor, ada beberapa yang pembagian dari dasar berganda tersebut dan letaknya juga berbeda beda sebagai berikut :
  1. Bagian bawah : Oleh kulit kapal bagian bawah (bottom shel plating )
  2. Bagian atas : Oleh Tank top ( tank top plating ) atau pelat dasar dalam ( inner bottom plating )
  3. Bagian samping : Oleh lempengan samping ( margin plte )
  4. Bagian depan : Oleh sekat kedap air terdepan / sekat pelanggaran ( Colision bulkhead )
  5. Bagian belakang: Oleh sekat kedap air paling belakang atau sekat ceruk belakang ( after peak bulkhead )
    Source : mfame.guru
Sehubungan dengan batasan-batasan tersebut, dasar berganda sebuah kapal dapat dimanfaatkan untuk keperluan menampung air ballast guna kepentingan stabilitas kapal, disamping sebagai tempat bahan bakar, air tawar dan sebagainnya.

Fungsi Utama Dasar berganda (double bottom)

Dasar berganda mempunyai fungsi sebagai berikut :
  1. Bila kapal kandas dan mengalami kebocoran, masih ada dasar yang kedap air.
  2. Sebagai ruang muatan cair, air tawar, bahan bakar, air ballast dan sebagainya.
  3. Membantu mengatur stabilitas kapal
  4. Menambaha kekuatan konstruksi melintang kapal.
Kontruksi Dasar Beerganda (double bottom)

Dasar berganda terbentang meliputi sebagian besar panjang kapal atau jarak sepanjang sekat pelanggaran terdepan samapi sekat kedap air paling belakang, dasar berganda mempunyai sistem konstruksi tersendiri yang disesuaikan dengan panjang kapal, dan type /kegunaan kapal tersebut. Pada dasarnya konstruksi dasar berganda terdiri dari :
  1. Sistem kontruksi kerangka melintang dengan wrang-wrang penuh dan wrang-wrang terbuka
  2. Sistem kontruksi kerangka membujur dengan wrang-wrang penuh dan wrang-wrang terbuka
Dengan adanya kerangka-kerangka membujur dan melintang ini, dapat dipahami mengapa dasar berganda itu selalu terbagi-bagi atas sejumlah tangki didalamnya, Konstruksi seperti ini memungkinkan pemisah tangki-tangki yang ada didalam dasar berganda, baik tangki-tangki dari cairan yang sejenis maupun yang berlainan jenis. Untuk membatasi dua tangki dengan cairanyang sejenis, cukup dibatasi dengan satu wrang tertutup, tetapi untuk membatasi dua cairan yang berlainan jenis, perlu dibatasi dua wrang tertutup. Dengan diberinya dua wrang tertutup ini, terciplah sebuah ruangan di antara kedua tangki tersebut, yang dinamakam Koferdam. Koferdam ini gunanya untuk menapung cairan dari salah satu tangki yang bocor, agar tidak tercampur dengan cairan yang berlainan jenis dari tangki yang bersebelahan. Selain itu Koferdam juga berguna sebagai penampung keringat yang berasal dari dinding-dinding tangki yang bersebelahan

Seperti sudah diutarakan di atas, konstruksi dasar berganda itu terdiri dari kerangka melintang dan kerangka membujur. Dengan adanya konstruksi melintang dan membujur itu, maka di dalam dasar berganda terciptalah sejumlah kotak-kotak atau sel-sel baik berbentuk tangki-tangki maupun bukan tangki. Itulah sebabnya dasar berganda seperti ini disebut dasar berganda selular.

Dasar berganda seluler umumnya cukup memakai kerangka melintang saja dengan sebuah wrang penuh atau wrang terbuka pada setiap gading-gadingnya. Pada kapal yang panjangnya lebih dari 120 meter atau yang diperuntukkan bagi pengangkutan biji-bijian tambang (ore carrier) dan muatan berat lainnya, selain kerangka melintang, juga diharuskan memasang kerangka membujur dengan interval wrang-wrang penuh melintang. Selain dari itu, pada metode ini dipasang 1 atau lebih penyangga samping (side girder) yang membentang dari depan ke belakang di antara wrang-wrang tersebut sebagai penguat. Bagian luar dari dasar berganda seluler ini dibatasi oleh sebuah lempeng samping (margin plate) jalan terus yang kedap air. Lempeng samping itu dihubungkan pada gading-gading dengan pelat lutut (side-bracket).

1. Dasar berganda kerangka melintang
Dasar berganda dengan kerangka melintang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
  • Dilengkapi dengan wrang-wrang penuh pada setiap gading di bawah kamar mesin, kursi ketel, dinding-dinding kedap air dan di daerah yang perlu dilindungi.
  • Jarak antara wrang-wrang penuh tersebut tidak lebih dari 3.05 m dengan diselingi wrang terbuka diantaranya.
  • Pada kapal-kapal yang lebarnya sampai dengan 20 m harus dilengkapi dengan sebuah gading-gading membujur (longitudinals) pada setiap sisi. Pada kapal yang lebarnya lebih dari 20 meter dilengkapi dengan 2 buah longitudinals pada setiap sisi yang terbentang sejauh mungkin muka belakang.
  • wrang penuh yang terbentang melintang dari penyanggah tengah sampai lempeng samping pada setiap sisinya, diberi lobang peringan, kecuali kalau wrang tersebut wrang kedap air, wrang yang kedap air ditempatkan di bawah atau di dekat dinding-dinding. Jika tinggi penyangga tengah sampai 915 mm, wrang tersebut harus diperkuat dengan penguat tegak. Wrang-wrang terbuka yang ditempatkan di antara wrang-wrang penuh, pada bagian tengahnya kosong (tanpa pelat) dan pada bagian ujung-ujungnya diberi bracket. Bracket ini lebarnya paling sedikit ¾ tinggi penyanggah tengah. Longitudinals pada wrang terbuka ini diperkuat dengan sebuah batang tegak. Bila jarak antara bracket dengan longitudinals cukup besar, maka boleh ditambah dengan sebuah perkuatan serupa lagi.
  • Pada system kerangka melintang, penyanggah tengah dan lempeng samping tidak terputus, demikian pula wrang melintangnya sedangkan longitudinalnya terputus pada wrang melintangnya.
    Penampang melintang Dasar Berganda dengan kerangka Melintang
    1. Gading-gading
    2. Tank side bracket
    3. Lempeng samping
    4. Longitudinals
    5. Penyangga tengah
    6. Bracket
    7. Wrang penuh
    8. Wrang terbuka
    9. Pelat tank top
2. Dasar Berganda Sistem Kerangka Membujur
Sistem ini umumnya diperuntukkan bagi kapal-kapal yang panjangnya lebih dari 120 meter. Longitudinalnya terbuat dari balok rata, atau dapat juga dari balok bertombol atau dari balok siku balik yang ditunjang oleh wrang penuh pada setiap jarak tak lebih dari 3.7 meter. Longitudinals ini diperkuat dengan sebuah batang tegak pada wrang. Longitudinals ini didudukkan pada wrang sedalam minimal 150 mm dan harus terbentang sepanjang dalam dari wrang itu. Cirri-ciri kerangka membujur sebagai berikut :
  • Pada kerangka membujur, wrang penuh dipasang di bawah gading-gading kamar mesin, kursi ketel, dinding kedap air dan pada ujung bracket deep tank.
  • Jika tidak ada wrang lain di antara kedua wrang penuh, bagian tersebut perlu diberi bracket dari lempeng samping sampai ke longitudinals terdekat. Penyangga tengah juga diberi bracket dengan jarak tidak lebih dari 1.25 meter.
  • Bila jarak antara sebuah wrang dengan wrang lainnya sampai 2 atau lebih jarak gading, maka untuk memperkuat longitudinals dipasang penguat tegak paling sedikit 100 mm dalamnya.
  • Pada kapal yang panjangnya kurang dari 215 m, longitudinalnya terputus pada wrang kedap air (tertutup) dan sebagai penggantinya diberi bracket, tetapi pada kapal yang panjangnya lebih dari 21 meter, dipasang dua buah longitudinals pada setiap sisi.
  • Pada kapal yang panjangnya kurang dari 215 m, longitudinalnya terputus pada wrang kedap air (tertutup) dan sebagai penggantinya diberi bracket, tetapi pada kapal yang panjangnya lebih dari 215 m longitudinalsnya jalan terus tanpa terputus.
  • Jarak antara wrang yang satu dengan lainnya tidak melebihi 3,7 m kecuali kapal tersebut diperuntukkan bagi pengangkutan barang-barang berat atau biji-bijian tambang, jarak maksimumnya 2,5 m.
    1. Centre girder
    2. Longitudinals
    3. Tank top
    4. Gading-gading
    5. Wrang penuh
    6. Lempeng samping
    7. Bracket
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar