Skip to main content

Langkah yang di lakukan ketika kapal menyeret jangkar

Sebuah kapal dikatakan niaga memiliki jangkar, ketika kapal terbawa arus atau ombak dan tanpa mempunyai kekuatan saat sedang berlabuh, menyeret jangkar dapat menjadi alasan beberapa kecelakaan seperti tabrakan dan beberapa bahaya lainnya

kapal niaga atau barang berada berlabuh dipelabuhan dikarenakan ada beberapa alasan yakni :
  • Pumigasi
  • Menunggu prospektus merapat
  • Pelepasan dan pemuatan kargo
  • Untuk melakukan perawatan, inkubasi pembersihan
  • Menunggu instruksi dari pemilik atau charter
  • Karantina dll.
ada beberapa alasan kapal menyeret jangkarnya seperti cuaca buruk, dalam situasi seperti itu sangat dianjurkan bagi pelaut untuk mengumpulkan informasi yang akurat untuk mencegah menyeret jangkar sebanyak mungkin, ada beberapa alat ukur yang perlu dipertimbangkan yakni :
  • Kondisi cuaca yang berlaku di wilayah tersebut
  • Posisi aman untuk menahan kapal
  • Perilaku angin dan pasang surut di wilayah tersebut
  • Hubungi detail otoritas pelabuhan jika bantuan diperlukan, dll.
ada beberapa pelabuhan, suatu kapal mungkin tidak diprediksikan belapa lama kapal tersebut akan menunggu dipelabuhan tersebut, bisa dari berhari hari, atau bahkan berminggu minggu, selama masa tersebut seorang nakhoda dan crew kapal harus bisa mempediksi dan mengidentifikasi kemungkinan bahaya yang akan terjadi dan melakukan persiapan yang matang
menyeret jangkar merupakan ancapan tersendiri bagi kapal itu sendiri dan juga bagi kapal lain yang ada disekitarnya, yang dapap mengakibatkan tubrukan, tergantung pada kondisi kapal yang dapat dikendalikan

dalam situasi ini, perlu adanya kewaspadaan tingkat tinggi, serta rencana keadaan darurat untuk mengatasi keadaan darurat, respon cepat sangat diperlukan serta pengambilan langkah yang tepat, tetapi mungkin tidak akan terjadi kecelakaan serius apabila terdapat area olah gerak yang cukup

berikut  poin-poin yang harus dipertimbangkan oleh seorang pelaut sebelum berlabuh :
  • Memperhitungkan stabilitas kapal dan kedalaman air di bawah lunas
  • Bayar lebih banyak kabel jangkar tergantung pada ukuran kapal dan kondisi cuaca
  • Jaga jarak yang aman dari kapal berlabuh lainnya, beting dan bahaya lainnya, meninggalkan area untuk bermanuver
  • Geser kapal ke posisi yang berbeda jauh dari sekitar kapal lain, asalkan izin sebelumnya diterima dari VTS daerah itu, otoritas pelabuhan d
  • Tingkatkan efisiensi tim jaga dengan menambahkan pengawasan ekstra
  • Biarkan mesin utama tetap siaga untuk kemampuan manuver dan olah gerak
Cara mengetahui kapal sedang menyeret jangkar
  • Periksa posisi kapal secara berkala, untuk memastikan apakah kapal berada di luar lingkaran ayun. Gunakan semua cara yang tersedia, baik peralatan visual maupun elektronik seperti GPS, RADAR dan ECDIS, untuk menilai situasi. Jika kapal menyimpang dari lingkaran, kemungkinan akan menyeret jangkar
  • Periksa rantai jangkar untuk yang keluar, buatlah sebuah markah atau tanda berupa tiang kecil dengan kain sebagai pengaturan seperti bendera dapat diikat ke tautan untuk memahami selip rantai jangkar
  • Getaran ekstra dan berat pada kabel jangkar
  • Periksa speed over ground (SOG) ketika kapal sedang berayun, SOG dapat meningkat secara bervariasi dan ini tidak boleh disalahartikan
  • Periksa perekam kursus untuk mencari delapan lokus gerakan
  • Juga memantau posisi dan jarak kapal di dekatnya. Jika mereka menyeret langkah-langkah kontra untuk diambil untuk menjaga kapal sendiri
Tindakan yang harus diambil jika kapal sudah mulai menyeret jangkar
  • comunikasi dengan ruang mesin dan nyalakan mesin utama dengan izin dari nakhoda dan berikan tenaga pada mesin kerek jika belum diberikan. Buat kapal siap untuk bermanuver
  • Hentikan semua operasi muat dan siapkan kapal untuk bermanuver. Lepaskan tongkang kargo dan tongkang crane jika ada di samping
  • Menginformasikan dan mengingatkan sistem lalu lintas Kapal (VTS) dan kapal lain di dekatnya tentang kondisi dan menginformasikan tentang tindakan yang diambil. Mencari izin untuk melabuhkan kembali
  • Sebarkan lebih banyak cablse atau jatuhkan jangkar kedua (tidak disarankan untuk kapal besar) sebelum kecepatan menyeret kapal meningkat. Ini dapat menghentikan kapal kecil dari menyeret jangkar pada tahap yang sangat awal sebelum kapal ditekan ke sisi bawah angin dengan kecepatan yang meningkat
  • Jika keadaan memungkinkan, biarkan kapal menyeret secara terkendali. Tetapi ini tidak direkomendasikan di daerah-daerah di mana pekerjaan lepas pantai seperti operasi minyak dan gas sedang dilakukan, yang dapat berakibat merusak jalur pipa, kabel, dll.
  • Hubungi (kapal tunda) untuk mendapatkan bantuan. Ini hanya mungkin jika cuaca memungkinkan
Penutup
Waktu memainkan peran penting dalam hal ini dan selang waktu tertentu dapt mengakibatkan kesulitan dalam memulihkan kemampuan manuver kapal. Pastikan bahwa rencana kedaan darurat yang tepat serta ditetapkan untuk mengendalikan bahaya tersebut dan menghindari timbulnya keadaan darurat apa pun yang diakibatkan oleh menyeret jangkar.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar