Skip to main content

Prosedur dan cara pemadaman Kebakaran di atas kapal

Prosedur Pemadaman Api di atas kapal
Tidak Menutup kemungkinan kecelakaan pada kapal yang disebabkan oleh kebakaran. Ini memang sangat tidak diinginkan untuk semua pekerja baik di pabrik maupun di kapal. Oleh karena itu setiap Pelaut Indonesia diwajibkan memiliki sertifikat AFF (Advance Fire Fighting) untuk mengetahui cara dan prosedur untuk memadamkan api di kapal dan untuk mengetahui jenis jenis alat pemadam api.

Sesuatu yang besar dimulai dari yang kecil, juga dari api, api besar dihasilkan dari percikan api kecil tetapi dengan cepat menyebar dengan kehadiran media yang mendukung munculnya api. Panitia kebakaran, yaitu Panas, Bahan Bakar dan Oksigen yang disatukan dan seimbang, akan menyebabkan kebakaran membahayakan pekerja, yang sangat merugikan perusahaan jika hal ini terjadi dan tidak segera ditangani. Akibatnya, Pelaut harus tahu cara menembak di atas kapal sehingga selalu siap ketika terjadi kapan saja.
Tindakan awal dari cara alat pemadaman kebakaran onboard, harus dilakukan dengan cepat dan tepat, karena penundaan atau kesalahan dapat mengakibatkan kegagalan fatal. Untuk dapat bertindak cepat dan tepat, diperlukan pengetahuan tentang cara yang memadai untuk mencegah dan mengendalikan bahaya kebakaran.

Sijil Kebakaran Diatas Kapal
Sijil kebakaran adalah daftar yang berisi tugas masing-masing individu di kapal, jika terjadi kebakaran. Penindasan api di kapal harus dilakukan secara kolaboratif (kerja tim), sehingga dapat diimplementasikan dengan benar, pelatihan kebakaran harus dilakukan secara teratur. membiasakan dan membuat kru menjadi profesional, ulet dan waspada dalam menjalankan tugas mereka di atas kapal dalam menghadapi situasi kebakaran.

Jenis dan Macam Alat Pemadaman Kebakaran
Berdasarkan bahan yang terbakar maka api dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain :
1. Api kelas A, yang terbakar bahan padat
2. Api kelas B, yang terbakar bahan cair/gas
3. Api kelas C, yang terbakar melibatkan arus listrik
4. Api kelas D, bahan yang terbakar logam

Klasifikasi jenis kebakaran tersebut diatas terbentuk sesudah tahun 1970, sebelumnya hanya kelas A, B, C.

Cara Memadamkan Kebakaran Di Atas Kapal

  • Cara penguraian yaitu cara memadamkan dengan memisahkan atau menjauhkan bahan / benda-benda yang dapat terbakar
  • Cara pendinginan yaitu cara memadamkan kebakaran dengan menurunkan panas atau suhu. Bahan airlah yang paling dominan digunakan dalam menurunkan panas dengan jalan menyemprotkan atau menyiramkan air ketitik api.
  • Cara Isolasi / lokalisasi yaitu cara pemadaman kebakaran dengan mengurangi kadar / prosentase O2 pada benda-benda yang terbakar.

Apa saja Bahan Yang digunakan Pemadaman Kebakaran?
Bahan peadam kebakaran yang banyak dijumpai dan dipakai pada saat ini antara lain :

  1. Bahan pemadaman kebakaran Air
  2. Bahan pemadaman kebakaran Busa (Foam)
  3. Bahan pemadaman kebakaran Gas CO2
  4. Bahan pemadaman kebakaran powder kering (Dry chemical)
  5. Bahan pemadam Gas Halon (BCF)

Bahan pemadamadaman kebakaran berupa Air
Alat pemadaman kebakaran air mudah diperoleh, harga murah, dapat digunakan dalam jumlah tak terbatas dan bahkan tidak perlu membeli / gratis. Air selain mengurangi panas / suhu (pendinginan) juga dapat menahan / menolak dan mengeluarkan oksigen saat diatomisasi.

Pada saat ini bahan pemadaman kebakaran air banyak digunakan dengan sistim/bentuk kabut (Fog), karena mempunyai beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan pancaran air antara lain :

  • Mempunyai kemampuan menyerap panas (pendingainan ) lebih besar. 1 liter air yang dipancarkan dapat menyerap panas 30 kcal, sedangkan bila dikabutkan 1 liter air dapat menjadi uap sebanyak 1.600 lt dan akan menyerap panas sampai 300 kcal.
  • Peyemprotan nozzel lebih mudah dikendalikan, dengan mengatur nozzel pancaran dapat dikendalikan bahkan sistim kabut (fog)
  • Menghasilkan udara segar
  • Dapat digunakan pada kebakaran minyak (Zat cair)
  • Keuntungan Pemadaman Kebakaran Dengan Air:
    - sebagai media pendingin yang baik
    - mudah didapat dan besar jumlahnya
    - biaya eksploitasi rendah
  • Kerugian Pemadaman Kebakaran Dengan Air :
    - menghantar listrik
    - dikapal dapat mengganggu keseimbangan (stabilitas)
    - dapat merusak barang-barang berharga tertentu seperti alat-alat elektronik
    - menambah panas apabila terkena karbit kopra mentah, atau bahan-bahan kimia tertentu
Bahan pemadaman Kebakaran Busa (Foam extinguisher )
Bahan pemadaman kebakaran busa efektif untuk memadamkan kebakaran kelas B (minyak, solar dan cairnya), untuk memadamkan kebakaran benda padat (Kelas A) kurang baik Seperti diketahui bahwa pemadam kebakaran dengan bahan busa adalah dengan cara isolasi yaitu mencegah masuknya udara dalam proses kebakaran (api), dengan menutup/menyelimuti permukaan benda yang terbakar sehingga api tidak mengalir.
Menurut proses pembuatannya terdapat dua jenis busa yaitu :
  • Busa kimia ( Chemis )
  • Busa mekanis
Busa kurang sesuai untuk disemprotkan pada permukaan cairan yang mudah bercampur dengan air (Alkohol, spirtus) karena busa mudah larut dalam air

Bahan Pemadaman Kebakaran Gas CO2
Bahan pemadam kebakaran CO2 atau karbon dioksida berupa gas dan dapat digunakan untuk memadamkan segala jenis kebakaran terutama kelas C.

Dengan menghembuskan gas CO2 akan dapat mengusir dan mengurangi prosentase oksigen (O2) yang ada diudara sampai 12 % - 15 % Gas CO2 ini lebih berat dari pada udara dan seperti gas-gas lain tidak menghantar listrik, tidak berbau dan tidak meninggalkan bekas/bersih.

Bahan pemadaman Kebakaran Tepung (powder) kimia kering (dry chemical)
Dry chemical dapat digunakan untuk semua jenis kebakaran, Tidak berbahaya bagi manusia / binatang karena tidak beracun, Bahan dry chemical disebut sebagai bahan pemadam kebakaran yang berfungsi ganda (multi purpose extinguisher), Tidak menghantar listrik, Powder berfungsi mengikat oksigen (isolasi) dan juga dapat mengikat gas-gas lain yang membahayakan,
Dapat menurunkan suhu,
Mudah dibersihkan dan tidak merusak alat-alat,
Cara penggunaanya dry chemical hampir sama dengan gas CO2 yaitu
sebagai berikut :
  • Pertama harus diperhatikan adanya/arah angin, jika angin bertiup terlalu kuat maka penggunaa dry chemical ini tidak efisien,
  • Arahkan pancaran pemotong nyala api dan usahakan dapat terbentuk semacam awan/asap untuk menutup nyala api tersebut
Alat Alat Pemadam Kebakaran Diatas Kapal
Agar penggunaan bahan-bahan pemadam kebakaran benar-benar mencapai sasaran dengan tepat, cepat, aman dan ekonomis, maka perlu diciptakan berbagai macam-macam peralatan pemadam kebakaran baik yang berupa instalasi maupun tabung-tabung dalam berbagai ukuran.

Instalasi Pemadam Kebakaran
Instalasi ini dipasang pada bangunan atau ruangan-ruangan tertentu seperti di Hotel-hotel besar, perkantoran, gudang, pabrik juga pada kapal - kapal.

Instalasi pompa pemadam kebakaran tetap
Bahan pemadam yang digunakan adalah air yang diisap dengan pompa dari laut, sungai, sumur, kolam maupun tangki air, dialirkan melalui pipa serta menyemprotkan melalui selang dan pipa penyemprot (Nozzle)

Pipa Penyemprot ( Nozzle )
Pipa penyemprot pada saat ini ada 2 macam yaitu yang pertama disebut nozzle tunggal, sedangkan macam yang lain disebut nozzle serba guna (all purpose nozzle) dapat berfungsi untuk memancarkan dan mengabutkan air serta dapa menahan keluarnya air.

Instalasi CO2
Bahan pemadam kebakaran gas CO2 adalah bahan pemadam yang sangat efektif untuk memadamkan api kelas C, namun dapat juga digunakan untuk kelas A maupun kelas B.

Portable Fire Extinguisher
( Alat-alat pemadam kebakaran jinjingan )
Syarat-syarat :
  • Isi yang dapat dijinjing antara 9 liter (2 galon) sampai dengan 13,5 liter( 3 galon ) dan warnanya harus merah,
  • Diperiksa/diuji secara teratur
  • Dipergunakan pada ruangan tertentu dan ditempatkan pada ruangan itu

Ketentuan-ketentuan :
  • Larutannya tak boleh mengendap atau menjadi kristal atau cepat beku
  • Dilarang merusak tabung atau alat-alat lain
  • Terpasang petunjuk cara pemakaiannya pada setiap alat pemadam kebakaran
  • Bahan isinya mudah didapat dengan harga yang murah
  • Botol/Tabung harus tahan tekanan dalam
  • Botol pemadam Kebakaran Acid
  • Alat ini dinamakan pemadam kebakaran basah, karena pada saat disemprotkan yang keluar adalah air, dengan demikian cocok digunakan untuk memadamkan kebakaran type C.
Botol pemadam Kebakaran Busa ( foam)
Botol pemadam api ini dapat menghasilkan busa pemadam sebanyak 10 x dari isi botol api dan disertai gas dengan tekanan, sehingga busa tersebut dapat dikeluarkan melalui nozzle saat memadamkan api. Lihat gambar isi botol busa busa di bawah ini.

Botol Pemadam Kebakaran Gas Asam Arang
Alat ini terdiri dari botol baja yang kuat tahan tekanan, berisi zat asam arang (CO2) dengan tekanan tinggi (kurang lebih 150 atm). Jika gas asam arang keluar dari tabung melalui corong sebagian dari zat asam arang membeku (salju) dengan cepat sekali sehingga suhunya akan turun sampai – 700C. Berat zat asam arang (CO2) pada alat ini + 7 kg. Biasanya pada botol tercantum ketentuan berat pada saat kosong dan berat pada saat isi penuh.

Cara pemakaiannya :
  • cabut pen pengunci kemudian tekanlah hendel kebawah,
  • Keluarlah CO2 melalui pipa penyalur dan corong berupa salju diarahkan ketempat kebakaran,
  • Jika hendak ditutup lagi lepaskanlah handelnya dan dengan sendirinya gaya dari pegas (per) menekan katup maka tertutuplah katup penutupnya.
  • Botol pemadam kebakaran powder kering (dry chemical)

Alat ini terdiri dari botol baja yang kuat dan berisi powder kimia pemadam (dry chemical) / CO2 dengan tekanan tinggi. Bila alat penutup botol gas CO2 dibuka maka gas itu dengan tekanan yang kuat mengalir masuk kedalam botol yang berisi powder, Kemudian menekan powder dan keluar disemprotkan kearah tempat kebakaran. Botol Pemadam Kebakaran B.C.F

BCF (Bromocloro Difluormethane) adalah salah satu jenis dari gas Halon (Halon 1211). Prinsip pemadamannya adalah sama dengan gas CO2 atau dry chemical, yaitu dengan cara mengisolasi kebakaran. Dan paling baik untuk memadamkan kebakaran dialat-alat permesinan/lstrik Bahan BCF adalah gas Halon yang tidak berbahaya, tidak merupakan peralatan dan tidak mengalirkan listrik.

Perhatian :
Pada setiap penggunaan alat-alat pemaadam kebakaran harus diperhatikan :
  • Petunjuk pemakaiannya,
  • Klasifikasi kebakaran yang cocok dengan alat pemadam tersebut
Menggunakan alat pelindung pernafasan dan pakaian tahan api Alat-alat ini digunakan terutama pada kebakaran yang terjadi pada kapal, gedung, ruangan di mana alat pemadam menghadapi banyak asap dan berbagai jenis gas yang tidak diketahui, kurangnya persentase oksigen yang dapat berbahaya sehingga perlu digunakan alat bantu pernapasan.

Alat ini diperlukan latihan dalam cara menggunakannya. Macam dan jenis alat bantu pernapasan yang digunakan sesuai situasi dan kondisi tempat terjadinya kebakaran antara lain :
  1. Filter pelindung pernapasan (Filter mask) Terdiri dari masker yang dihubungkan oleh filter udara (filter). Tabung filter mengandung arang aktif yang dapat mengikat gas beracun, dan menahan asap dengan konsentrasi kecil. Pakaian Pemadam Kebakaran (peralatan pemadam kebakaran) terdiri dari: Helm, alat bantu pernapasan, pakaian tahan api, Sarung Tangan
  2. Alat bantu pernapasan pompa udara (alat bantu pernapasan udara segar) Alat ini banyak digunakan di kapal karena dapat digunakan dengan mudah dan dalam waktu yang sangat lama. Dengan pompa udara isap terkompresi, yang ditempatkan di udara terbuka (di luar) udara ditekan melalui selang penghubung ke dalam masker (mask) sampai ada tekanan udara berlebih di dalam masker. Kemudian tekanan berlebih mengalir keluar melalui lubang outlet bagian bawah masker. Dengan demikian, pada masker selalu ada aliran udara bersih yang digunakan untuk bernafas, sehingga tidak tergantung pada udara di sekitarnya. Namun, dengan alat ini pengguna tidak dapat bergerak bebas dan jauh, karena terikat oleh selang penghubung
  3. Alat pelindung pernafasan dengan tabung gas. Alat ini termasuk alat modern, alatnya cukup rumit tapi kemampuannya cukup besar. Selain digunakan untuk tugas pemadaman, alat ini banyak digunakan dalam tugas penyelamatan bawah air.Terdapat 3 macam alat bantu pelindung pernapasan dengan gas yaitu :
    1. Dengan tabung gas yang berisi udara murni
    2. Dengan tabung gas yang berisi Oksigen (O2)
    3. Kombinasi antara Oksigen dan udara.
Penutup
Demikian  Prosedur dan cara Pemadaman Kebakaran di atas kapal dan Berbagai Cara Memadamkan Api ketika terjadi Kebakaran Diatas Kapal
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar