Cara menghitung muatan batu bara pada kapal curah
Menandai kapasitas produksi MT per tahun serta di wilayah Sumatera Barat daerah Peramoahan, Tanah Hitam, Umbilin dan Sawah Lunto dengan kapasitas produksi MT per tahun dan Sumatera Selatan di daerah Tanjung Enim mencapai 5,2 juta MT per tahun dan Bengkulu dengan MT rata-rata kapasitas produksi per tahun. Untuk keperluan pengiriman batubara, batubara harus disempurnakan hingga ukuran 6 mesh (0,25 mm) dan dimuat dalam jumlah besar menggunakan alat yang disebut sabuk konveyor, yang dapat berjalan dan mengandung batubara yang langsung dituangkan ke kapal dari TPA.
Menurut Istopo (1999: 85-90), sebelum pemuatan batubara seorang Komandan atau Pejabat harus paling tidak mengenali karakter produk pertambangan ini, yaitu keberadaan gas penambangan di mana gas penambangan merupakan unsur metana yang tidak berwarna dan tidak berbau jika ada campuran gas metana dengan udara dan percikan api yang akan menyebabkan ledakan besar dan dengan cepat menangis dan membakar karena sifat batu bara yang menyerap asam dan mengompresnya sehingga menyebabkan kebakaran dan ledakan pada suhu 50 0 C.
Bahaya lain adalah Terjadinya tanah longsor di palka, karena bentuknya butiran-butiran bahaya tanah longsor akan mempengaruhi stabilitas kapal dengan adanya titik gravitasi yang bergeser di sepanjang garis metasentre atau disebut efek freesurface (Pursey HJ, 1983: 70). Selain itu, seorang perwira kapal juga diharuskan untuk mengetahui cara menghitung dengan cepat muatan yang telah dimuat untuk mencegah biaya demurage karena waktu tunggu yang lebih lama. Perhitungan beban menggunakan tabel seperti tabel hidrostatik dan diinterpolasi hingga 5 digit di belakang koma. Hari ini penggunaan program excel akan membuatnya lebih mudah dan lebih bermanfaat bagi seorang Muslim dalam perhitungan ini (Vitalista BJ, 1988) B. PERHITUNGAN UTAMA 1. Menentukan True Load Data terkait dengan perhitungan beban diperlukan dalam perhitungan untuk memperbaiki kapal. nilai sarat dengan mengetahui Panjang Sepanjang Garis Tegak (Panjang Antara
Batubara adalah produk pertambangan yang berasal dari tanaman fosil yang jutaan tahun lalu. Batubara penambangan batubara ini dieksploitasi secara luas di Kalimantan dan Sumatra setelah melalui proses penguraian dalam butiran yang dibutuhkan dan kemudian diangkut dengan transportasi laut baik dengan kapal tongkang atau kapal jenis curah. Untuk menghitung beban batubara dibutuhkan perhitungan yang akurat dan tepat
Perpendicular / LBP) adalah panjang kapal yang dihitung dari garis tegak ke garis vertikal belakang (Taggart R, 1983: 201). Data ini dapat ditemukan dari Pengaturan Umum kapal yang dimaksud. Fungsi LBP adalah faktor pemisah untuk nilai yang dimuat kapal, dan dirata-rata dari nilai perbedaan antara muatan depan dan belakang (disebut trim). Karena bentuk kapal melengkung di bagian depan dan belakang, tidak mungkin untuk ditandai, untuk mengetahui itu ditandai hanya di bagian melengkung sehingga akan diperbaiki (gambar 1) (Gambar 1). Lf, Lm, La) LBP Lf, Lm, La trim LBP = panjang kapal yang tidak dapat ditulis karena kurva kapal = perbedaan antara depan dan belakang = panjang kapal Untuk perhitungan menggunakan rumus menurut Valista JB (1988) menggunakan metode bantuan komputer di mana nilai rata-rata diambil depan, tengah dan belakang sehingga nilai trim diperoleh, kemudian dikoreksi menggunakan rumus draft koreksi dikalikan dengan menggunakan faktor dari 1: 6: 1 yang depan dan belakang dikalikan 1 dan beban tengah dikalikan 6 dijumlahkan kemudian dibagi dengan angka 8 menghasilkan beban tengah sebenarnya dan trim sebenarnya.
dijumlahkan kemudian dibagi dengan angka 8 menghasilkan sarat tengah sesunguhnya dan trim sesungguhnya. Perhitungan ini bisa dilakukan dengan bantuan komputer sebagai berikut : PERHITUNGAN SARAT DAN TRIM SESUNGGUHNYA Sel Metode excel Penjelasan D6 =D4+D5/2 Diambil sarat rata dari nilai sarat kanan/kiri E6 =E4+E5/2 Diambil sarat rata dari nilai sarat kanan/kiri F6 =F4+F5/2 Diambil sarat rata dari nilai sarat kanan/kiri E7 =D6-F6 Pengurangan sarat belakang dan depan D12 =E7*C10/C11 Koreksi dengan perhitungan rumus E12 =E7*C9/C11 Koreksi dengan perhitungan rumus F12 =E7*C6/C11 Koreksi dengan perhitungan rumus D13 =D6+D12 Nilai sarat dijumlahkan dng koreksi E13 =E6+E12 Nilai sarat dijumlahkan dng koreksi F13 =F6+F12 Nilai sarat dijumlahkan dng koreksi D15 =D13*D14 Masing 2 sarat dikalikan dengan faktor E15 =E13*E14 Masing 2 sarat dikalikan dengan faktor F15 =F13*F14 Masing 2 sarat dikalikan dengan faktor E16 =SUM(D15:F15) Masing2 sarat dijumlahkan E17 =E16/8 Jumlah sarat dibagi dengan 8 E18 =D15-F15 Sarat belakang dikurangi sarat depan 2.
Dari data sarat kapal atau draft 2,300 meter maka nilai displacement-nya adalah tons begitu seterusnya pada sarat yang berbeda akan diapatkan nilai displacement berbeda juga. b. MID-F (M) - ( Centre of Flotation /CoF ) Dalam Stabilitas Kapal (1986:5) Centre of Flotation adalah titik apung yang berada dibagaian tengah-tengah kapal atau disebut juga titik tangkap dari resultante gaya-gaya yang menekan tegak keatas dari bagian kapal yang terbenam. Titik tangkap ini bukan merupakan titik yang tetap tetapi merupakan titik yang berpindah-pindah tergantung dari trim kapal. Akibat perubahan trim kapal yang berubahubah dikarenakan pengisian muatan yang berada di palka mengakibatkan titik ini akan berubah Bilamana muatan dimuat didepan bagian tengah akan mengakibatkan titik CoF berpindah ke depan begitu juga bilamana trim ke belakang mengakibatkan titik CoF ke belakang yang ditandai dengan nilai positip dan negatif. c. Moment To Change Trim by 1 Centimeter ( MTC ) dan Ton Per Centimeter (TPC) Antara nilai MTC dan TPC sangat erat kaitannya dimana TPC ini adalah nilai perubahan bobot setiap satu ton yang dimuat atau dibongkar kapal dalam satu centimeter. Sedang MTC adalah momen yang ditimbulkan akibat penambahan bobot yang dimuat di kapal senilai setiap satu ton dalam satu centimeter.
Nilai dari momen ini dihitung berapa jarak bobot yang dimuat dari tengahtengah kapal sehingga nilainya adalah bobot muatan dikalikan dengan jarak dari tengah - tengah kapal. Menurut Pursey (1983:93) akibat perubahan sarat kapal akan terjadi perubahan dari trim, Centre of Flotation (CoF) dan Moment to Change Trim by 1 Centimetre (MTC1cm). C. INTERPOLASI DENGAN MENGGUNAKAN DAFTAR HIDROSTATIC CURVE Dari draft atau sarat kapal sesungguhnya maka diperoleh nilai dari displacement, MID-F(M), MTC, TPC dan tinggi metacentre atau KM dimana draft/sarat ini mempunyai nilai 3 digit dibelakang koma sehingga untuk mendapatkan nilainya harus diinterpolasi terlebih dahulu dengan menggunakan daftar hidrostatik. Misalkan nilai draft atau sarat yang didapat 5,021 meter maka nilai dari displacement, MID-F(M), MTC, TPC yang ada didalam daftar hidrostatic antara draft 5 meter dan 6 meter. Bilamana dilakukan secara manual maka nilai yang didapatkan untuk draft 5,021 meter akan membutuhkan waktu yang lama sehingga menurut Valista(1988:96-97) menginterpolasi dengan menggunakan sistem excel akan lebih mempermudah perhitungan. Penghitungan dengan sistem excel dengan cara sebagai berikut :
Sel A28 Metode excel =VLOOKUP(A29;A5:G26;1) Penjelasan B28 =VLOOKUP(A29;A5:G26;2) C28 COPY SEL B28 KE C28 Copy sel seterusnya sampai G28 =IF($A$30A$28=0,B28,IF(ISERROR(B28+( B29 $A$29-$A$28)/( $A$30- $A$28))=TRUE,B28,B28+ ($A$29-$A$28) / ($A$30-$A$28)*(B30-B28))) C29 Copy C29 ke C29 Copy sel seterusnya sampai G29 A30 A28+0,1 B30 =B28 Seterusnya sampai G30 D. MENGHITUNG JUMLAH MUATAN Dalam menghitung muatan yang nantinya dimuat dikapal terlebih dahulu harus mempertimbangkan kondisi kapal sebelum muat dan kondisi muatan setelah muat. Hal ini dilakukan karena sebelum dilaksanakan pemuatan perlu mengetahui jumlah bobot yang tidak bisa dihitung seperti adanya bobot cat, perbekalan, spare part, serta peralatan-peralatan lainnya yang tidak bisa dihitung secara nyata
Source : docplayer.info