Pengertian Propeller serta jenisnya lengkap dengan gambar
Pengertian propeller (baling-baling)
Baling-baling (propeller) adalah Alat untuk menghasilkan gaya dorong yang tenaganya bersumber dari mesin penggerak berupa utama kapal, untuk saat ini baling baling yang paling banyak digunakan adalah Baling-baling diputar dengan poros yang digerakkan oleh penggerak utama dalam Kamar Mesin, jadi definisi propeller secara sederhana adalah suatu alat kitiran yang digerakkan oleh mesin utama kapal yang berfungsi untuk menjalankan kapal
Jenis-jenis propeller
propeller yang dulu ciptakan dan diaplikasikan pada kapal bertenaga mesin uap namun seiring canggihnya zaman propeller ini mulai dikembangkan seperti dibawah ini
1. Propeller Biasa
Fixed Pitch Propeller Propeller dengan pitch tetap atau biasa (fixed pitch prop-eller) Propeller dengan langkah tetap (fixed pitchpro-peller , FPP) biasa digunakan untuk kapal besar dengan rpm relatif rendah dan torsi yang dihasilkan tinggi, pemakaian bahan bakar lebih ekonomis, noise atau getaran minimal, dan ka-vitasi minimal, biasanya di desain secara indi-vidual sehingga memiliki karakteristik khusus untuk kapal tertentu akan memiliki nilai efisiensi optimal yang kecepatan kapalnya relatif pelan
Propeller Biasa |
Propeller dengan pitch ini dapat menciptakan pemakaian bahan bakar sangat efisien. (con-trollable pitch propellers) Propeller dengan pitch ini dapat diubah-ubah, (controllable pitch propeller, CPP) merupakan baling-baling kapal dengan langkah daun pro-pellernya dapat diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan misal untuk rpm rendah biasa digunakan pitch yang besar dan rpm tinggi digunakan pitch yang pendek, atau dapat digunakan untuk mendorong kedepan dan menarik kapal mundur ke belakang
Controllable Pitch Propellers |
IPR merupakan propeller yang hubnya dihubungkan dengan rudder, ini adalah pengembangan terbaru model propeller. Kondisi ini menyebabkan arus air dari propeller yang melewati rudder akan memberikan peningkatan pengendalian dan pengaturan rudder, sehingga sangat mengehamt pemakaian bahan bakar, propeller sudah diaplikasikan dibanyak kapal-kapal berukuran sedang sapai besar. (improved steering and control, and also reduces fuel consumption)
Integrated Propeller & Rudder |
Jenis propeller ABP, ini merupakan pengem-bangan FPP, dimana daun baling-balingnya dapat dibuat secara terpisah kemudian dipasang pada boss propeller dengnan baut, sehingga dapat distel pitchnya pada nilai optimum yang akan dicapai (allows the most efficient blade matching for optimum efficiency while simpli-fying the installation process), dengan pembuatan daun secara terpisah ongkos pembuatan dapat ditekan (butuh satu cetakan/mold daun propeller) termasuk pengirimannya.
Adjustable Bolted Propeller |
Azimuth thruster digunkan untuk mempermudah kapal dalam melakukan olah gerak, namun pemakan alat penggerak dengan posisi berada di bagian atas sehingga memberi tempat yang lebih luas untuk menempatkan penggerak utamanya, baik berupa motor diesel atau motor listrik.
Azzimuth thrusters |
enggunaan propulsi motor listrik mulai dari 5 sampai dengan 25 Mwatt, mengantikan penggu-naan propeller dengan poros dan rudder kon-vensional. Teknologi Pod, memungkinkan untuk menenpatkan propeller pada daerah aliran air yang optimal (hydro-dynamically optimised). Pod propeller diadopsi dari Azimuth Propeller, dengan menempatkan electro motor di dalam pod diluar dari badan kapal. yang dapat menghasilkan tenaga lebih maxsimal
Electrical pods |
Propulsi kapal menggunakan pompa yang me-ngisap air pada bagian depan dan mendorongnya kebagian belakang sehingga kapal dapat ber-gerak kedepan dengan prinsip momentum. Peng-gerak ini lebih effisein digunkan untuk kapal dengan kecepatan diatas 25 knots dengan power engine 50 KWatt sampai 36 MWAtt
Waterjets |
Propeller yang ditempatkan didalam terowongan ini biasa digunakan untuk tujuan manuver (Strens/Bow Thruster), sehingga mempermudah kapal untuk manuver terutama di pelabuhan
Tunnel thrusters |
Voith Schneider Propeller merupakan bentuk propulsi kapal dengan menggunakan daun ver-tikal yang diputar seperti disk, dimana setiap daun dapat menghasilkan daya dorong pada ka-pal. Sistem ini bekerja mirip pengendali langkah balig-baling helicopter (colective pitch control). Roda gigi dalam mekanisasi propulsi ini, saat berputar dapat merubah sudut serang dari tiap daun propeller (berbetuk hydrofoil) sehingga tiap daun baling-baling akan menghasilkan daya dorong (thrust) pada berbagai arah, menyebab-kan kapal tidak butuh rudder lagi.
10. Contra Rotating
Contra Rotating atau dua propeller yang dipasang secara berlawanan pada satu poros pendorong. Dengan menempatkan baling-baling kedua (belakang) satu poros pendorong dengan baling-baling pertama (depan) hal tersebut mendapatkan sejumlah keuntungan tambahan diantaranya adalah baling-baling kedua (belakang) dapat memulihkan rotasi slip stream yang disebabkan oleh baling-baling pertama (depan)
Voith Scneider Propeller |
Contra Rotating atau dua propeller yang dipasang secara berlawanan pada satu poros pendorong. Dengan menempatkan baling-baling kedua (belakang) satu poros pendorong dengan baling-baling pertama (depan) hal tersebut mendapatkan sejumlah keuntungan tambahan diantaranya adalah baling-baling kedua (belakang) dapat memulihkan rotasi slip stream yang disebabkan oleh baling-baling pertama (depan)