Indonesia dilihat secara maritim
Indonesia dilihat secara Maritim - Indonesia sebagai negara maritim terbesar didunia, yang memiliki 17 ribu pulau yang membentang dari 6° lintang utara 11° lintang selatan sampai 142° bujur Timur, dengan bentangan garis pantai sepanjang ± 81.000 km serta luas wilayah laut sekitar 5,9 juta km². Berdasarkan struktur ruangan secara external, posisi Indonesia terletak diantara benua Asia dan Australia, berada pada posisi silang yang strategis dan kaya akan sumber daya alam, enegi dan hayati serta hewani yang beraneka ragam, merupakan kekayaan yang luar biasa bagi bangsa Indonesia.
Potensi wilayah Indonesia yang sangat besar tersebut diseluruh penjuru negeri yang berbentuk kepulauan sehingga membutuhkan peran sektor transportasi sebagai penggerak roda perokonomian. Transportasi laut sebagai jalur utama penghubung pulau-pulau diindonesia harus memenuhi kriteria sebagai pendukung kegiatan ekonomi dan jasa lainnya. Juga sebagai suatu simpul yang melayani wilayah nasional, regional dan internasional. Oleh karena itu peran transportasi laut sangat strategis dan penting sehingga secara dominan dapat mendukung keberlangsungan ekonomi nasional, dilihat dari kacamata ekonomi makro, maka transportasi laut merupakan sektor yang mempunyai kemampuan untuk menciptakan nilai tambah, dan mempunyai peran sebagai pendukung terciptanya disektor lain.
Secara garis besar, wujud peran transportasi laut sebagai bagian dari sistem transportasi nasional (SISTRANS) dalam memberikan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, untuk mewujudkan peran transportasi dalam satu kesatuan sistem transportasi nasional, maka sebagai suatu sub sistem transportasi laut memiliki komponen angkutan laut, kepelabuhanan dan keselamatan pelayaran.
Penyelenggaraan kenavigasian merupakan salah satu wujud pelayanan pemerintah dalam menunjang keselamatan pelayaran di perairan indonesia bagi kapal-kapal dalam negeri maupun luar negeri. Melalui penyedian fasilitas keselamatan bernavigasi dengan tingkat kehandalan yang tinggi sesuai dengan direkomendasi internasional.
Rambu-rambu navigasi adalah peralatan atau sistem yang berada diluar kapal yang didesain dan dioperasikan untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi bernavigasi kapal.Stasiun radio pantai adalah stasiun darat yang bergerak dalam bidang telekomunikasi pelayaran. Telekomunikasi pelayaran adalah telekomunikasi khusus untuk keperluan dinas pelayaran yang merupakan setiap pemancaran, pengiriman atau penerimaan tiap jenis tanda, gambar, suara, dan informasi, dalam bentuk apapun melalui sistem kawat, optik, radio, atau sistem elektronik lainnya dalam dinas bergerak pelayaran yang merupakan bagian dari keselamatan pelayaran. (UU RI no.17 : 2008).
Guna mendapatkan perairan yang aman perlu dipersiapkan fasilitas sarana dan prasarana sesuai dengan rencana dan persyaratan kapal yang melalui perairan tersebut seperti panjang dan dimimensi alur,banyak tikungan, kondisi alam dan teknis perairan, bahaya navigasi cuaca serta sistem perambuan.
Dalam menghadapi iklim teknologi dan era informasi komunikasi maka penyelenggaraan kenavigasian perlu ditingkatkan kapasitas dan kemampuan melalui pemamfaatan teknologi satelit dengan penyediaan sistem informasi navigasi yang memenuhi standard tertinggi guna memastikan ketelitian ataupun peningkatan akurasi posisi dalam wilayah tertentu, Sistem tersebut dapat dilakukan dengan menyediakan fasilitas yang segera dapat menentukan kapal disuruh dunia serta kepabilitas waktu dan kecepatan untuk pemakaian multi – moda transportasi. Melalui penerapan strategi implementasi ketetapan international maritime organitation (IMO) terhadap pengembangan sarana bantu navigasi disektor maritim maka pengguna teknologi dan informasi diantaranya dilakukan melalui sistem penyediaan sistem radio Navigasi satelit.