Skip to main content

Rumus stowage factor

Pengertian Stowage Factor
Isitilah stowage factor sering kita dengar pada jam pelajaran muatan kapal baik dismk pelayaran maupun tingkat perguruan tinggi akademi ilmu pelayaran, dikarekan pelajaran ilmu pengaturan muatan sangat diperlukan untuk mengecilkan terjadinya kerugian yang diakibatkan oleh ruang muat yang tidak terpakai.
Tujuan Sowage Factor
Tujuan Stowage factor untuk mengetahui seberapa banyak ruanga muat yang akan ditempati oleh  suatau muatan. Stowage factor dikalkulasikan, disusun, dan terutama di gunakan oleh para operator kapal yakni chiep officer kapal. Tujuannya adalah untuk menghitung seberapa banyak ruang yang akan ditempati oleh setiap muatan tertentu di tempat penimbunannya atau di dalam kapal.

Selain digunakan di kapal, stowage factor juga digunakan di lapangan penumpukan. Untuk mengalkulasi satu jenis muatan yang akan ditumpuk dalam area penumpukan adalah hal yang mudah, namun dalam perdagangan general cargo tidak dapat dihindari akan berhadapan dengan muatan-muatan yang sangat beragam “mix cargo”. Untuk menghitung holding capacity,terlebih dahulu harus diketahui stowage factor untuk barang campuran.

Cara mengalkulasi rata-rata stowage factor adalah dengan menjumlahkan semua stowage factor dari semua tipe muatan yang di tangani dan membagi total dengan jumlah tipe, yaitu dengan mengalkulasi rata-rata semua factor tersebut secara aritmatika.

Ruang muat di dalam kapal biasanya dibedakan dalam tiga bagian, yaitu:
  1. Ruang muatan cair (Liquid cargo tank )
  2. Ruang muatan dingin (Refrigerated cargo hold )
  3. Ruang muatan kering (Dry cargo hold )
Volume atau kapasitas ruang muatan kering pada umumnya dibagi menjadi tiga, muat yaitu:
  1. Gross cargo capacity, kapasitas ruang muat yang direncanakan, jadi tidaktermasuk pengurangan konstruksi gading-gading(frame).
  2. Grain cargo capacity, kapasitas ruang muatan biji-bijian (curah) atau tanpapembungkusan / kemasan tertentu.
  3. Bale cargo capacity, kapasitas ruang muatan dalam pembungkusan /kemasan tertentu, misalnya muatan dalam karung,kotak, drum dan lain-lain.Pada
  4. Grain cargo capacity (GCC), muatan biji-bijian (curah) dapat mengisi bagiancelah-celah antara konstruksi di dalam ruang muatan (celah-celah antar gading).Sedangkan pada
  5. Bale cargo capacity (BCC),muatan dibungkus dalam kemasantertentu sehingga tidak bisa mengisi bagian celah-celah antara konstruksi atau masihada ruang kosong di antara gading maupun di antara muatan. Pada umumnya harga stowage factor GCC lebih besar dari pada stowage factor BCC. Volume ruang muatan (kapasitas ruang muatan) sangat tergantung pada jenis muatannya

Rumus Menghitung Stowage Factor muatan Lainnya

mencari Stowage Factor
RUMUS VOLUME RUANG
V   = berat muatan (bm) x SF ( muatan)
                ( 1 – bs )
( SF  =  1000 X P .L.T )
                      W
V      = volume ruang
SF    =muatan
W = berat


Rumus :
Mencari susunan Susunan Muatan
h = C X SF atau h=DLC X SF
h     = tinggi muatan
C     = tinggi geladak( DLC)
SF   = muatan(stowage factor)
DLC ADALAH =mencari tinggi maksimum muatan dan mencari kekuatan geladak

Jika SF tidak di ketahui, maka SF untk kapal = 1,4

DLC = H   =   C
          1 , 4

Rumus :
Broken stowage (Broken Stowage)
V   ( volume ruang ) – v ( volume muatan)x 100 di bagi volume ruangan (v )
V  -  v   x 100
     V

Rumus :
Stowage factor (SF)
SF = 100 X v
               G
G = berat ( kg ) 1 kali muatan
v =  volume ( m3 ) 1kali muatan

Rumus :
Volume Muatan (V KECIL )
V   =  TON X SF
TON  =  V : SF

Rumus :
Mencari jumlah muatan per koli
P = JUMLAH KOLI MUATAN
P = V RUANGAN X (I-BS) ATAU BERAT MUATAN.
Vol 1 koli ,berat per koli
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar