Skip to main content

Cara mengoptimalkan kapasitas bongkar muat diatas kapal

Tehnik bongkar muat merupakan salah satu cabang ilmu pelayaran yang menitik beratkan pada masalah pengaturan muatan. Pengaturan muatan  padasebuah kapal menjadi titik tolak suatu perusahaan pelayaran dalam melaksanakan jasa pengangkutan barang. Tanpa adanya suatu pengaturan muatan yang baik, stabilitas kapal dapat mengalami penurunan stabilitas pada saat berlayar.
Sebagai bahan pertimbangan kompetensi seorang perwira khususnya Mualim I sebagai perwira yang bertanggung jawab terhadap muatan di atas kapal maka pengaturan muatan menjadi hal yang paling penting. Adapun jenis kapal tempat Taruna praktek adalah kapal cargo jenis general cargo yaitu memuat pupuk urea dalam bentuk kemasan yang  dipergunakantiap-tiap daerah yang membutuhkan.

Bongkar muat adalah suatu tata cara atau prosedur kerja pelaksanaan bongkar muat mulai dari penyediaan peralatan bongkar muat, pelaksanaan bongkar muat, hingga pengawasan terhadap keselamatan kerja dan muatannya.

Ada pun cara yang di lakukan untuk mengoptimalkan kapasitas bongkar muat Antara lain :

1. Penambahan alat bongkar muat

Untuk mengurangi keterlambatan proses bongkar muat yang di sebabkan karena factor peralatan bongkar muat yang di miliki oleh kapal tidak memenuhi maka akan di adakan penambahan alat bongkar muat

2. Penambahan buruh/pekerja

Untuk mengurangi keterlambatan proses bongkar muat yang  disebabkankarena faktor buruh perlu dilakukan hal-hal sebagai  berikut:
  • Pada waktu perekrutan atau penerimaan tenaga kerja buruh dalam hal  iniburuh perlu diadakan pembinaan atau trainning agar pada waktu melakukan kegiatan aktifitas bongkar dikapal dan pada waktu melaksanakan tugasnya mengoperasikan alat bongkar muat tidak mengalami masalah dalam mengoperasikan sesuai dengan. prosedur Yang bertujuan untuk memperlancar proses bongkar muat.
  • Memberitahukan cara pengoperasian peralatan dan apa-apa yang harus dikerjakan,karena jika terjadi kesalahan akan berakibat fatal.
  • Memberitahukan masalah yang sering terjadi dan cara penanggulangannya serta cara perawatannya.
  • Selalu mengadakan pengawasan pada waktu kegiatan bongkar muat berlangsung, baik dari agen maupun perwira yang ada dikapal

3. Penambahan waktu kerja/jam pemuatan

Dalam pembahasan masalah penanganan muatan diatas kapal yang terjadi saat ini prosedur pemuatan tidak dilakukan dengan baik, maka akibat yang muncul adalah proses kegiatan muat mengalami kendala.
Sebagai contoh kejadian jika prosedur sebelum pemuatan yang tidak di lakukan dengan baik sehingga memakan banyak ruang muat sehingga  kapasitasruang muat yang tersedia tidak memenuhi.

Hambatan-hambatan yang terjadi jika penanganan muatan kurang baik adalah pada saat melakukan pemuatan sehingga menyebabkan waktu melaksanakan kegiatan bongkar muat bertambah. Dari contoh kejadian diatas, kegiatan bongkar muat yang biasanya dilakukan dalam waktu 72 jam (3 hari) bisa menjadi tiga kali lipat dari waktu biasanya di karenakan buruh kurang terampil dalam mengatur jam kerja, sehingga perlu nya  pengawasandari pihak kapal maupun dari pihak pemilik barang dalam melakukan pengawasan terhadap buruh sehingga buruh dapat bekerja dengan optimal sesuai yang di inginkan serta jam target.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar